Sabtu, 23 Juni 2012

Kinerja Otak

0 komentar





Menurut laporan dari media New Scientist, ilmuwan menemukan bahwa meditasi tidak hanya dapat membuat jiwa menjadi baik dan tenang namun juga dapat mengubah struktur otak.

Sekelompok ilmuwan dari Universitas Kentucky di Lexington, AS, membuat kesimpulan berdasarkan percobaan-percobaan terakhir yang mereka lakukan.

Mereka menggunakan sebuah peralatan yang memperlihatkan “tugas kewaspadaan psikomotor”, yaitu suatu metode yang telah lama digunakan untuk mengukur pe-ngaruh ketajaman mental dalam kondisi tidur.


Tes ini dilakukan dengan melihat pada sebuah layar LCD dan mengukur kecekatan mereka saat menekan tombol begitu sebuah gambar muncul di layar.

Tipikalnya, orang akan merespon dalam 200 hingga 300 seperseribu detik, namun jika menghilangkan jam tidur seseorang, akan memakan waktu jauh lebih lama, dan bahkan terkadang akan kehilangan rangsangan (stimulus) seluruhnya.

Tes dilakukan sebelum dan sesudah 40 menit pada sepuluh sukarelawan, baik itu dalam kondisi tidur, meditasi, membaca ataupun melakukan percakapan ringan.

Telah diketahui bahwa melakukan tidur siang selama 40 menit dapat meningkatkan hasil (setelah satu jam atau lebih untuk menormalkan dari kondisi pening) 


Akan tetapi yang lebih mengherankan para ilmuwan ini adalah hanya meditasi lah yang dapat secara langsung mencapai kondisi superior, meski tak seorang pun diantara sukarelawan yang memiliki jam terbang berlatih meditasi.

Setiap subyek menunjukkan kemajuan,” kata O’Hara, salah satu peneliti. Bahkan kemajuan akan lebih dramatis hasilnya setelah bergadang semalaman.

Namun dia mengakui,”Mengapa hal ini menunjukkan kemajuan, kami sendiri tidak tahu penyebabnya.”

Tim peneliti saat ini sedang mempelajari pengalaman-pengalaman para meditator yang menghabiskan beberapa jam sehari untuk bermeditasi.

Membentuk Otak

Efek yang ditimbulkan meditasi pada stuktur otak telah menjadi perdebatan para ahli. Sara Lazar dari Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston, AS, dan rekan timnya menggunakan MRI untuk membandingkan 15 orang yang berlatih meditasi (lamanya berkisar 1 hingga 30 tahun berlatih) dengan 15 orang yang tidak berlatih meditasi.

Mereka menemukan bahwa meditasi sebenarnya meningkatkan ketebalan kulit otak (korteks) di area yang berfungsi pada kesiagaan dan pemrosesan sensori, seperti prefrontal cortex dan anterior insula kanan.

“Anda melatihnya ketika bermeditasi, dan membuatnya bertambah besar,”kata Sara. Penemuan ini sejalan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa pekerjaan musisi, atlit dan ahli bahasa juga dapat mempertebal area yang berkaitan dengan korteks. 

Sumber : erabaru.or.id
Read more...

Jumat, 22 Juni 2012

power

2 komentar


apa kabar?


Untuk sekedar ingin tahu apakah sudah banyak yang mengetahui kedahsyatan otak tengah, dalam suatu kesempatan saya tanya kepada salah seorang rekan.
“Apakah Anda pernah mengetahui atau mendengar kedahsyatan otak tengah?” tanya saya.
“Nggak tahu, apa itu?” jawabnya
Tepat juga dugaan saya, ternyata belum banyak yang mengetahui kedahsyatan otak tengah.
Saya bisa memaklumi ketidak tahuan rekan saya itu, karena saya sendiri baru saja mengetahuinya lewat sebuah tayangan TV swasta. Kemudian untuk mengetahui lebih jauh saya coba browsing di google ternyata banyak di bahas betapa dahsyatnya kemampuan otak tengah tersebut.
Di Indonesia sendiri baru di kenal dalam hitungan bulan. Sementara di Jepang telah di kenal sejak 40 tahun yang lalu dan di Malaysia di kenal sejak 5 tahun yang lalu.
Selama ini kita hanya mengenal belahan otak kiri dan otak kanan, otak kiri mempunyai fungsi yang berhubungan dengan logika, analisis, bahasa, rangkaian (sequence), dan matematika. Jadi, belahan otak kiri berfungsi ketika manusia melakukan aktivitas mengupas/meninjau (analyzing), menyatakan (declaring), menganalisis, menjelaskan, berdiskusi, dan memutuskan (judging).”
Sedangkan belahan otak kanan berkaitan dengan ritme, kreativitas, warna, imajinasi, dan dimensi. Jadi, belahan otak kanan berfungsi ketika manusia melakukan aktivitas menggambar, menunjuk, memeragakan, bermain, berolahraga, bernyanyi, dan melakukan aktivitas motorik lainnya.
Diantara belahan kiri dan kanan ternyata terdapat otak tengah yang merupakan jembatan antara belahan otak kiri dan kanan.
Dengan diaktifkannya otak tengah memungkinkan pencarian informasi antara kiri dan kanan otak lebih effisien.
Hal tersebut juga dapat meningkatkan kreativitas, memori, keterampilan, kepercayaan diri dan kemampuan berkonsenterasi.
Menurut penjelasannya, banyak lagi manfaat lainnya. Apabila ingin mengetahui lebih jauh silahkan browsing di google, ketik saja kata kunci “Otak Tengah atau Mid Brain.” Silahkan mencoba.
Read more...